Senin, 20 April 2009

MAKALAH KELOMPOK 6

KELOMPOK 6


ANGGOTA :
DESI PUTRI NAZLINA (0601102010057)
MUNA FITRI (0701102020038)
RESTA FEBRIYANTI (0701102010028)
USWATAN HASANAH (0701102010023)


JUDUL MAKALAH :

MENGANALISA ALIRAN UANG KAS DAN INFORMASI KEUANGAN LAINNYA



>Pembukaan
Konsep dasar bisnis
- Menganalisa potensi bisnis
- Menentukan strategi bersaing
- pengembangan perencanaan keuangan

>Perbedaan antara Aliran uang kas dan keuntungan.
- Aliran uang kas adalah sejumlah uang kas yang keluar dan yang masuk sebagai akibat dari aktivitas perusahaan dengan kata lain adalah aliran kas yang terdiri dari aliran masuk dalam perusahaan dan aliran kas keluar perusahaan serta berapa saldonya setiap periode.

>Salah satu alasan terbesar kegagalan dalam mempertahankan sebuah bisnis baru adalah ketiadaan uang kas bukan oleh kemampuan menghasilkan keuntungan perusahaan saja.


Pengertian Aliran Uang Kas dan Keuntungan


>Aliran uang kas adalah anggaran memproyeksikan semua biaya yang akan di adakan oleh organisasi melebihi periode waktu yang diberikan dan mengalokasikan semua dana tersebut dalam periode itu.

>Keuntungan adalah perusahaan memperoleh keuntungan ketika hasil penjualan lebih tinggi dari biaya yang dikeluarkan termasuk aset-aset perusahaan.

>Salah satu alasan terbesar kegagalan dalam mempertahankan sebuah bisnis baru adalah ketiadaan aliran uang kas. Bukan oleh kemampuan menghasilkan keuntungan perusahaan saja.


MENGANALISA ALIRAN UANG KAS

Membangun aliran keuangan
Hal-hal penting yang harus diperhatikan :
1. Aliran keuangan usaha kecil sangat berbeda jika di bandingkan dengan tipikal perusahaan publik yang mempunyai laporan tahunan.

2. Aliran keuangan di gunakan untuk menggambarkan seluruh aktivitas yang memberikan dan menggunakan keuangan selama periode.

Minggu, 19 April 2009

PROFIL USAHA KECIL

NAMA : RESTA FEBRIYANTI
NIM : 0701102010028



PROFIL USAHA DAN PENGUSAHA
“ASAGU (ASAM GULA)”



PROFIL PENGUSAHA


























Nama pemilik : ZAINABON

Alamat pengusaha : Jalan Bayeun No.20, Darussalam
Banda Aceh

Tempat tanggal lahir : Lhokseumawe,11 oktober 1969

Pendidikan terakhir : D3-Koperasi Fakultas Ekonomi
Unsyiah

Status : Istri dengan 7 orang anak

Suami : BUSTAMAM




PROFIL USAHA


















Nama Usaha : ”ASAGU” asam gula ibu zainabon

Jenis Usaha : Asam Jawa

Alamat Usaha : Jalan Bayeun No.20 Darussalam Banda Aceh

Tahun berdiri : 1998

Lama usaha : 10 tahun

Jumlah Karyawan :2 orang

Produksi per bulan :3000 pack kemasan kotak

3000 pack kemasan kecil (kemasan plastic)

Jangkauan
Pemasaran :Kantin Ekonomi, Kantin SD, MIN Darussalam,DarussalamSwalayan, Manggis Tiga, Sinbun Sibreh, Mitra Darussalam, Pante Pirak Lingke, Pante Pirak Swalayan Ulee Kareeng, Umi Swalayan Panteriek, Nesu, Mini Market Darul Ulum, dan masih banyak warung kecil lainnya

Harga per packet : Kemasan Kotak Rp. 3.000,-
Kemasan Plastic Rp. 1.000,-


Prinsip Usaha :
> Berusaha memulai usaha dari hal yang kecil untuk kemudian dapat dikembangkan menjadi usaha yang besar
> Kesederhanaan dalam artian disini bahwa usaha ini dijalankan belum mengutamakan kemasan yang eksklusif, namun lebih kepada isi kemasan
> Mengutamakan kualitas produk. Kualitas yang paling utama tentunya adalah kesehatan dan gizi produk

Sejarah Usaha :
Awal mulanya usaha asam gula ini didirikan atas inisiatif suami ibu zainabon. Ketika itu ibu zainabon masih bertempat tinggal ditungkop. Ibu zainabon bersama suami terinspirasi untuk memulai usaha asam gula ini karena disekeliling rumah mereka sangat banyak terdapat pohon asam jawa. Ibu zainabon membuat asam gula untuk di makan sendiri,kemudian dicicipi oleh keluarga dan tetangga dekat,melihat adanyanya peluamg bisnis tersebut,maka ibu zainabon memulai usahanya.
Usaha asam gula yang dijalankan oleh ibu zainabon merupakan usaha olahan sendiri,dan pemasarannya dijalankan oleh suaminya. Usaha ini bisa dikatakan terus berkembang dari tahun ke tahun. Hal ini dikarenakan asam gula ini disukai oleh semua usia.
Modal awal yang dibutuhkan ketika mendirikan usaha asam gula ini hanya sekedarnya saja. Pemilik hanya membutuhkan modal untuk pembelian peralatan seadanya dan pembungkus untuk produk yang telah di olah. Modal yang dihasilkan sepenuhnya berasal dari modal pemilik. produk yang dihasilkan hanya berupa satu jenis produk saja. Awal produksi pemilik tidak banyak mengolah bahan baku mengingat pasar yang dimiliki belum terlalu luas. Pemasaran awalnya hanya didaerah Darussalam, Tepatnya dibeberapa swalayan dan kios terdekat. Pengenalan produknya juga dilakukan melalui bazaar. Disamping itu, banyak pula rekan suami ibu zainabon yang menawarkan untuk memasarkan produk asam jawa ke pusat kota banda aceh shimbun sibreh sekitar tahun 1994. Namun seiring berjalannya waktu perkembangan usaha asam gula ibu zainabon telah mengalami perkembangan yang cukup baik,hal ini dapat dilihat dengan pertambahan produksi dari tahun ke tahun, dan asset meningkat dibanding awal berproduksi. Namun modal yang dibutuhkan untuk membeli bahan baku semakin bertambah dibandingkan dengan modal awal pada saat produksi dijalankan. Dari segi produksi, awalnya usaha ini hanya memproduksi produk dalam kemasan plastic dengan tenaga kerja hanya ibu zainabon sendiri. Ia berperan sebagai pemilik sekaligus sebagai tenaga kerja. Tahun 1994 produk tersebut disalurkan ke pusat kota banda aceh tepatnya di shinbun siberh melalui rekannya dan kawasan Darussalam. Namun, saat itu ibu zainabon mampu memproduksi asam gula sejumlah 160 kap dan 550 bungkus dalam jangka waktu seminggu dengan pembelian bahan baku sebanyak 10 kg. mengingat hasil produksi yang semakin berkembang, ibu zainabon kini memperkerjakan 2 orang tenaga kerja yang juga anggota keluarganya. Penambahan tenaga kerja diharapkan agak hasil produksinya dapat ditingkatkan sehingga jangkauan pasar semakin luas.
Perkembangan produksi dari tahun ketahun juga telah menjadikan produk ini dikenal oleh konsumen dan pelanggannya. Hal ini pula yang mengharuskan adanya suatu nama (brand) atas produk yang dihasilkan. Terhitung mulai tahun 2009, nama “asam gula” didaftar sebagai brand atas produk asam jawanya. Pemberian nama untuk produk diharapkan dapat melindungi kualitas dan nama baik produknya, sehingga produk tersebut lebih dikenal dimasyarakat dan tidak menimbulkan permasalahan dikemudian hari.
Usaha asam jawa yang dijalankan oleh ibu zainabon adalah usaha rumah tangga (home industry) yang bergerak di bidang pembuatan dan pemasaran makanan ringan asam jawa. Dapat dikatakan sebagai usaha rumah tangga karena dijalankan dirumah sendiri dan menggunakan keluarga sendiri sebagai tenaga kerja.sampai saat ini modal diupayakan dan diperoleh dari usahanya sendiri. Ia tidak menginginkan upaya penambahan modal dari pihak ketiga seperti pinjaman dari perbankan, pinjaman dari lembaga keuangan, maupun dari persahaan non bank lainnya.

Kelebihan pada usaha asam gula :
>Dari segi mutu produk, asam gula ini dapat diandalkan. Dalam proses pembuatannya pemilik menghindari pemakaian bahan-bahan kimia untuk mengawetkan produknya.
>Produk sudah mulai dikenal konsumen
> Harga relative terjangkau
>Disukai oleh konsumen semua usia
>Selain untuk bisnis Asam jawa juga berguna bagi kesehatan, terutama obat panas. Mengurangi rasa kantuk.berguna untuk ibu-ibu hamil dan untuk menurunkan berat badan.
>Produk yang dihasilkan tidak mudah basi atau busuk


Hambatan pada usaha asam gula:
>Adanya musim yang tidak mendukung penyediaan bahan baku yakni dalam jangka waktu satu tahun terdpat tiga bulan yang tidak musim asam jawa, yaitu bulan oktober, November, dan desember
>Pada proses pembuatan produk masih sangat sederhana dan tradisional, sehingga kendala secara alamiah masih sulit dihindari seperti cuaca yang tidak bisa dikendalikan.
>Keterbatasan tenaga kerja
>Produk yang dihasilkan masih dalam bentuk satu jenis produk dan belum ada variasi produk.
>Masih kurangnya peralatan yang tergolong canggih untuk memperlancar proses produksi


FOTO-FOTO SEPUTAR USAHA ASAM GULA

Pohon Asam Jawa yang terdapat diseputaran Darussalam

















Alat dan bahan serta proses produksi


























Label atau merk asam gula














foto kemasan produk yang telah siap dipasarkan













Foto saya dan pemilik usaha asam gula


























































































































































































Kamis, 16 April 2009

PROFIL USAHA KECIL

NAMA : RESTA FEBRIYANTI
NIM : 0701102010028

PROFIL USAHA DAN PENGUSAHA
“ASAGU (ASAM GULA)”


PROFIL PENGUSAHA

Nama pemilik : ZAINABON
Alamat pengusaha : Jalan Bayeun No.20, Darussalam
Banda Aceh
Tempat tanggal lahir : Lhokseumawe,11 oktober 1969
Pendidikan terakhir : D3-Koperasi Fakultas Ekonomi
Unsyiah
Status : Istri dengan 7 orang anak
Suami : BUSTAMAM




PROFIL USAHA
Nama Usaha : ”ASAGU” asam gula ibu zainabon
Jenis Usaha : Asam Jawa

Alamat Usaha : Jalan Bayeun No.20 Darussalam Banda Aceh

Tahun berdiri : 1998

Lama usaha : 10 tahun

Jumlah Karyawan :2 orang
Produksi per bulan : 3000 pack kemasan kotak

3000 pack kemasan kecil (kemasan plastic)

Jangkauan
Pemasaran :Kantin Ekonomi, Kantin SD, MIN Darussalam,DarussalamSwalayan, Manggis Tiga, Sinbun Sibreh, Mitra Darussalam, Pante Pirak Lingke, Pante Pirak Swalayan Ulee Kareeng, Umi Swalayan Panteriek, Nesu, Mini Market Darul Ulum, dan masih banyak warung kecil lainnya

Harga per packet : Kemasan Kotak Rp. 3.000,-
Kemasan Plastic Rp. 1.000,-


Prinsip Usaha :
> Berusaha memulai usaha dari hal yang kecil untuk kemudian dapat dikembangkan menjadi usaha yang besar
> Kesederhanaan dalam artian disini bahwa usaha ini dijalankan belum mengutamakan kemasan yang eksklusif, namun lebih kepada isi kemasan
> Mengutamakan kualitas produk. Kualitas yang paling utama tentunya adalah kesehatan dan gizi produk

Sejarah Usaha :
Awal mulanya usaha asam gula ini didirikan atas inisiatif suami ibu zainabon. Ketika itu ibu zainabon masih bertempat tinggal ditungkop. Ibu zainabon bersama suami terinspirasi untuk memulai usaha asam gula ini karena disekeliling rumah mereka sangat banyak terdapat pohon asam jawa. Ibu zainabon membuat asam gula untuk di makan sendiri,kemudian dicicipi oleh keluarga dan tetangga dekat,melihat adanyanya peluamg bisnis tersebut,maka ibu zainabon memulai usahanya.
Usaha asam gula yang dijalankan oleh ibu zainabon merupakan usaha olahan sendiri,dan pemasarannya dijalankan oleh suaminya. Usaha ini bisa dikatakan terus berkembang dari tahun ke tahun. Hal ini dikarenakan asam gula ini disukai oleh semua usia.
Modal awal yang dibutuhkan ketika mendirikan usaha asam gula ini hanya sekedarnya saja. Pemilik hanya membutuhkan modal untuk pembelian peralatan seadanya dan pembungkus untuk produk yang telah di olah. Modal yang dihasilkan sepenuhnya berasal dari modal pemilik. produk yang dihasilkan hanya berupa satu jenis produk saja. Awal produksi pemilik tidak banyak mengolah bahan baku mengingat pasar yang dimiliki belum terlalu luas. Pemasaran awalnya hanya didaerah Darussalam, Tepatnya dibeberapa swalayan dan kios terdekat. Pengenalan produknya juga dilakukan melalui bazaar. Disamping itu, banyak pula rekan suami ibu zainabon yang menawarkan untuk memasarkan produk asam jawa ke pusat kota banda aceh shimbun sibreh sekitar tahun 1994. Namun seiring berjalannya waktu perkembangan usaha asam gula ibu zainabon telah mengalami perkembangan yang cukup baik,hal ini dapat dilihat dengan pertambahan produksi dari tahun ke tahun, dan asset meningkat dibanding awal berproduksi. Namun modal yang dibutuhkan untuk membeli bahan baku semakin bertambah dibandingkan dengan modal awal pada saat produksi dijalankan. Dari segi produksi, awalnya usaha ini hanya memproduksi produk dalam kemasan plastic dengan tenaga kerja hanya ibu zainabon sendiri. Ia berperan sebagai pemilik sekaligus sebagai tenaga kerja. Tahun 1994 produk tersebut disalurkan ke pusat kota banda aceh tepatnya di shinbun siberh melalui rekannya dan kawasan Darussalam. Namun, saat itu ibu zainabon mampu memproduksi asam gula sejumlah 160 kap dan 550 bungkus dalam jangka waktu seminggu dengan pembelian bahan baku sebanyak 10 kg. mengingat hasil produksi yang semakin berkembang, ibu zainabon kini memperkerjakan 2 orang tenaga kerja yang juga anggota keluarganya. Penambahan tenaga kerja diharapkan agak hasil produksinya dapat ditingkatkan sehingga jangkauan pasar semakin luas.
Perkembangan produksi dari tahun ketahun juga telah menjadikan produk ini dikenal oleh konsumen dan pelanggannya. Hal ini pula yang mengharuskan adanya suatu nama (brand) atas produk yang dihasilkan. Terhitung mulai tahun 2009, nama “asam gula” didaftar sebagai brand atas produk asam jawanya. Pemberian nama untuk produk diharapkan dapat melindungi kualitas dan nama baik produknya, sehingga produk tersebut lebih dikenal dimasyarakat dan tidak menimbulkan permasalahan dikemudian hari.
Usaha asam jawa yang dijalankan oleh ibu zainabon adalah usaha rumah tangga (home industry) yang bergerak di bidang pembuatan dan pemasaran makanan ringan asam jawa. Dapat dikatakan sebagai usaha rumah tangga karena dijalankan dirumah sendiri dan menggunakan keluarga sendiri sebagai tenaga kerja.sampai saat ini modal diupayakan dan diperoleh dari usahanya sendiri. Ia tidak menginginkan upaya penambahan modal dari pihak ketiga seperti pinjaman dari perbankan, pinjaman dari lembaga keuangan, maupun dari persahaan non bank lainnya.

Kelebihan pada usaha asam gula :
>Dari segi mutu produk, asam gula ini dapat diandalkan. Dalam proses pembuatannya pemilik menghindari pemakaian bahan-bahan kimia untuk mengawetkan produknya.
>Produk sudah mulai dikenal konsumen

> Harga relative terjangkau

>Disukai oleh konsumen semua usia
>Selain untuk bisnis Asam jawa juga berguna bagi kesehatan, terutama obat panas. Mengurangi rasa kantuk.berguna untuk ibu-ibu hamil dan untuk menurunkan berat badan.
>Produk yang dihasilkan tidak mudah basi atau busuk

Hambatan pada usaha asam gula
>Adanya musim yang tidak mendukung penyediaan bahan baku yakni dalam jangka waktu satu tahun terdpat tiga bulan yang tidak musim asam jawa, yaitu bulan oktober, November, dan desember
>Pada proses pembuatan produk masih sangat sederhana dan tradisional, sehingga kendala secara alamiah masih sulit dihindari seperti cuaca yang tidak bisa dikendalikan.
>Keterbatasan tenaga kerja
>Produk yang dihasilkan masih dalam bentuk satu jenis produk dan belum ada variasi produk.
>Masih kurangnya peralatan yang tergolong canggih untuk memperlancar proses produksi